MAKALAH
DI SUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
Di Sususn Oleh:
Dian Hendro Prasetyo
Fathul Minan
Muhammad Ghozali
SMA WALISONGO
PECANGAAN 2010/2011
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan hidayahnya kami bisa menyusun Makalah Budidaya Ikan semoga makalah yang kami buat ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Buku tentang Budidaya Ikan jarang sekali di buat oleh sebab itu kami ingin membuatnya dalam sajian Makalah. Dengan melakukan Budidaya Ikan kelangsungan dan keberadaaan ikan dalam memenuhi kebutuhan kita sehari-hari dapat terpenuhi dan tidak punah.
Agar kita dapat membudidayaan ikan air darat, laut, maupun payau adalah mengetahui tempat pembudidayaannya selain itu juga cara teknis untuk membudidayakannya akan kita pelajari dalam makalah ini dari mulai pembibitan sampai panen.
Akhir kata kami mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah ikut membuat makalah ini, untuk kesempurnaan penyusunan makalah berikutnya kritik dan saran kami harapkan dari pembaca.
Daftar Isi
BAB I
· PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 TUJUAN
1.3 RUMUSAN MASALAH
BAB II
· WADAH BUDIDAYA IKAN DAN MEDIANYA
2.1 WADAH BUDIDAYA IKAN
2.2 MEDIA BUDIDAYA IKAN
2.3PARAMETER KUALITAS AIR
2.3.1 PARAMETER KUALITAS AIR MENURUT ASPEK FISIK
2.3.2 PARAMETER KUALITAS AIR MENURUT ASPEK BIOLOGI
2.3.3 PARAMETER KUALITAS AIR MENURUT ASPEK BIOLOGI
2.4 PENGEMBANGBIAKAN IKAN DAN PEMIJAHAN
2.4.1 PENGEMBANGBIAKAN IKAN
2.4.2 PEMIJAHAN
2.4.3 PEMBENIHAN DAN PENDEDERAN
2.5 HAMA DAN PENYAKIT IKAN
2.5.1 PENGERTIAN HAMA DAN PENYAKIT IKAN
2.5.2 JENIS DAN PENYAKIT IKAN
2.5.2.1 HAMA IKAM
2.5.2.2 PENYAKIT IKAN
BAB III
· PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
Pendahuluan
1.1 LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan salah satu negara dengan luas perairan hampir dua pertiga dari luas wilayahnya yaitu sekitar 70%. Wilayah perairan di Indonesia berdasarkan kandungan kadar garamnya atau salinitas dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis perairan yaitu perairan tawar, perairan payau dan perairan laut. Dari ketiga jenis perairan tersebut dapat dihasilkan suatu produksi perikanan yang memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan ekonomi nasional yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Potensi perikanan budidaya secara nasional diperkirakan sebesar 15,59 juta hektar (Ha) yang terdiri dari potensi air tawar 2,23 juta ha, air payau 1,22 juta ha dan budidaya laut 12,14 juta ha. Pemanfaatannya hingga saat ini masing-masing baru 10,1 persen untuk budidaya ikan air tawar, 40 persen pada budidaya air payau dan 0,01 persen untuk budidaya laut, sehingga secara nasional produksi perikanan budidaya baru mencapai 1,48 juta ton.
1.2 TUJUAN
Dalam bidang Budidaya Ikan ini akan dipelajari berbagai macam hal tentang budidaya ikan dari berbagai macam perairan baik tawar, payau dan laut, yang dalam kegiatan produksi akuakultur dikenal sebagai budidaya air tawar (freshwater culture), budidaya air payau (brackishwater culture) dan budidaya laut (mariculture).
1.3 RUMUSAN MASALAH
Agar dapat membudidayakan ikan yang berasal dari perairan tawar, payau maupun laut ada beberapa hal yang harus dipahami antara lain adalah memahami jenis-jenis wadah dan media budidaya ikan yang meliputi tentang morfologi, biologi dan kebiasaan hidup. Selain itu pengetahuan teknis lainnya yang harus dipahami adalah tentang pengembangbiakan ikan mulai dari seleksi induk, teknik pemijahan ikan, proses pembibitan, pemeliharaannya sampai pemanenan.
BAB I
WADAH BUDIDAYA IKAN DAN MEDIANYA.
2.1 WADAH BUDIDAYA IKAN
Dalam hal ini yang di perlukan berbagai jenis wadah untuk budidaya ikan adalah tempat misalkan kolam/tambak, akuarium, bak, keramba jaring terapung dan lain-lai. Kemudian setelah menentukan jenis wadah untuk budidaya ikan adalah konstruksi untuk membuat wadah tersebut dan persipan untuk membuatnya, agar dapat menghasilkan produktifitas yang lebih banyak, berdasarkan keadaan dan lokasi perairan di Indonesia budidaya ikan air tawar dapat di lakukan di daerah rendah dan daerah dataran tinggi, budidaya ikan air payau dapat di lakukan di daerah sekitar pantai atau rawa payau, muara sungai, sedangkan budidaya ikan air laut dapat di lakukan di laut yang bebas dari ombak seperti teluk, selat dan sebagainya. Berdasarkan karakteristiknya konstruksi wadah dapat menyesuaikan tempat/lokasi. Beberapa komoditas yang sudah lazim dibudidayakan di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 1.1 macam komoditas ikan budidaya dan pada gambar 1.1-1.6.
Tabel 1.1. Komoditas akuakultur yang sudah lazim dibudidayakan dalam sistem budidaya ikan di Indonesia.
Sistem
|
Komoditas
|
Kolam air tenang
Kolam air deras
Tambak
Jaring apung
|
Ikan mas, nila, gurami, udang galah, patin, bawal, tawes, ikan hias, tambakan, sepat, kowan, mola, sidat, pakan alami.
Ikan mas.
Udang windu, bandeng, belanak, mujair, nila, kakap putih, kerapu, rumput laut, kepiting bakau, udang galah.
Kerapu, kakap, udang windu, bandeng, samadar, ikan hias laut, ikan mas, nila, mujair, gurami, patin.
|
Gambar 1.1 Ikan Mas Gambar 1.3 Ikan Gurameh
Gambar 1.2 Ikan Nila Gambar 1.4 ikan Bawal
Gamabar 1.5 Udang Galah Gambar 1.6 Ikan Lele
Dari data di atas di simpulkan ada beberapa wadah budidaya yaitu kolam tenang dan kolam deras.
2.2 MEDIA BUDIDAYA IKAN.
Ikan merupakan hewan yang hidup dalam air maka dari itu manusia harus tahu tentang kondisi air yang baik untuk budidaya ikan agar dapat hidup dan berkembang biak dan menghasilkan ikan yang berkualitas. Air yang di gunakan dalam budidaya ikan dapat di golongkan menjadi yaitu air permukaan dan air tanah, air permukaan yaitu air hujan yang mengalami limpasan/berakumulasi sementara di tempat-tempat rendah seperti; sungai, danau, waduk atau sering di sebut dengan air sungai, danau, waduk dan bagian air lainnya tidak mengalami infiltrasi kedalam, sedangkan air tanah yang sering di gunakan sekarang menggunakan air dari mengebor atau menggali sampai pada satu titik yang dapat mengeluarkan air dan dapat di pergunakan untuk budidaya ikan.
2.3 PARAMETER KUALITAS AIR.
Pada pembahasan ini akan di paparkan berbagai parameter air dari berbagai aspek antara lain adalah aspek fisik, aspek kimia, sapek biologi.
2.3.1 Parameter Air Menurut Aspek Fisik.
Secara fisik air sangat mempengaruhi terhadap kelangsungan hidup organisme yang berada di dalamnya untuk kelangsungan kegiatan budidaya ikan antara lain adalah kepadatan/berat jenis air, kekentalan/viscosity, tegangan permukaan, suhu air, kecerahan atau kekeruhan air serta salinitas.
2.3.2 Parameter Air Menurut Aspek kimia.
Pada aspek kimia yang perlu di perhatikan dalam media budidaya ikan adalah oksigen, karbondioksida, pH, bahan organik dan garam mineral, nitrogen alkalinitas dan kesadahan.
2.3.3 Parameter Air Menurut Aspek biologi.
Pada asepk biologi ini yang perlu di perhatikan adalah kepadatan dan kelimpahan plankton yang berada di dalam wadah budidaya ikan yang sesuai dengan karakteristik ikan yang di budidayakan, keberadaan plankton di dalam wadah berperan sebagai makanan selain makanan yang kita berikan.
Di atas telah di bahas tentang parameter kualitas air dari berbagai aspek. Dengan mengetahui berbagai parameter kualitas air ini di harapkan agar saat membudidayakan ikan tidak terjadi hal yang dapat merugikan organisme yang di budidayakan sehingga tidak merugikan manusia, selain itu juga parameter air mempengaruhi adaptasi ikan yang ingin di budidayakan.
2.4 PENGEMBANGBIAKAN IKAN DAN PEMIJAHAN.
2.4.1 PENGEMBANGBIAKAN IKAN.
Ikan sebagai organisme perairan yang sudah dapat di budidayakan manusia. Dengan membudidayakan ikan kebutuhan manusia dapat terpenuhi tanpa takut kehabisan atau punah, agar budidaya ikan dapat maksimal dilakukan suatu progam untuk ikan yang akan di budidayakan. Ilmu yang mendasari progam pengmbangbiakan adalah tentang biologi ikan, fisiologi ikan, reproduksi ikan. Pengembangbiakan akan berhasil jika tersedia indukan yang berkualitas dan di kelola dengan baik waktu, tepat jumlah, tepat kualitas, tepat jenis untuk bibit yang ingin di budidayakan. Ikan yang di budidayakan adalah ikan yang telah mengalami domestikasi linkungan di mana ikan tersebut di budidayakan, beberapa tingkat domestikasi:
- Domestikasi sempurna adalah jika seluruh siklus hidupnya dapat dipelihara dalam sistem budidaya seperti ikan gurame, ikan bandeng dan lain-lain.
- Domestikasi hampir sempurna adalah jika seluruh siklus hidupnya dapat dipelihara di dalam sistem budidaya tapi tingkat keberhasilannya masih rendah seperti ikan betutu, ikan balashark, arwana dan lain-lain.
- Domestikasi belumsempurna adalah jika baru hanya sebagian siklus yang hidupnya dapat dipelihara di dalam sistem budidaya seperti ikan napoleon, ikan hias laut, ikan tuna dan lain-lain.
- Belum terdomestikasi adalah jika belum ada siklus yang hidupnya belum dapat dipelihara dalam sistem budidaya.
2.4.2 PEMIJAHAN.
Pemijahan atau penetasan ini di maksudkan agar manusia tidak selalu menangkap benih dari alam tapi dapat menyediakan benih sendiri. Pemijahan dapat di lakukan dengan tiga metode yaitu pemijahan alami, pemijahan semi buatan dan pemijahan buatan.
- Pemijahan alami adalah pemijahan tanpa ada campur tangan dari manusia terjadi secara alamiah.
- Pemijahan semi buatan adalah pemijahan yang di lakukan dengan memberikan rangsangan hormon untuk mempercepat gonad tetapi ovulasinya terjadi secara alamiah di dalam kolam, beberapa jenis ikan yang sudah dapat dilakukan pemijahan semi buatan antara lain adalah ikan bawal ikan kakap, ikan lele dan lain-lain.
- Pemijahan buatan adalah pemijahan yang dilakukan memberikan rangsangan hormon untuk mempercepat kematangan gonad dan ovulasinya di lakukan dengan cara stripping/pengurutan, beberapa jenis ika yang sudah bisa di lakukan dengan cara pemijahan buatan antara lain adalah ikan mas, ikan lele dan lain-lain.
2.4.3 PEMBENIHAN DAN PENDEDERAN
Pembenihan adalah proses di mana menghasilkan benih yang berkualitas dari induk yang berkualitas, setelah pembenihan dilakukan pendederan. Pendederan adalah kegiatan pemeliharaan untuk menghasilkan benih yang siap ditebarkan dalam pembesaran ikan, pendederan biasanya di lakukan di dalam kolam tanah atau kolam tembok, pada ikan air tawar ada beberapa pendederan yang dapat mempercepat perputaran reproduksi misalnya pendedran pertama menghasilkan ikan berukuran 2 – 3 cm, pendederan kedua menghasilkan ikan berukuran 5 – 8 cm. Baru dilanjutkan dengan pembesaran ikan, pembesaran ikan adalah proses pembesaran ikan sampai ukuran siap konsumsi.
2.5 HAMA DAN PENYAKIT IKAN.
2.5.1 PENGERTIAN HAMA DAN PENYAKIT IKAN.
Dalam budidaya ikan yang padat dan menggunakan pakan ikan buatan dengan jumlah yang besar mengakibatkan penumpukan zat kimia yang terkandung dalam pakan ikan kemudian menumpuk di dalam kolam, yang sering dianggap memhambat pertumbuhan ikan biasanya adalah hama dan penyakit ikan yang mengakibatkan pertumbuhan ikan menjadi lambat (kekerdilan), mortalitas meningkat, konversi pakan menjadi lebih tinggi tetapi panennya sedikit.
Hama dan penyakit biasanya akibat dari kualitas air yang memburuk dan malnutrisi. Oleh karena itu kita harus melakukan pencegahan dan pengobatan terhadap ikan,
2.5.2 JENIS-JENIS HAMA DAN PENYAKIT.
2.5.2.1 HAMA IKAN
Hama adalah organisme pengganggu yang dapat memangsa, membunuh dan mengganggu produktivitas ikan baik secara langsung maupun bertahap, hama bersifat sebagai organisma yang memangsa (predator), perusak dan kompetitor (penyaing). Biasanya hama lebih besar dari ikan itu sendiri, hama bisa datang dari luar dan dari dalam kolam karena persiapan kolam yang kurang sempurna yang mengakibatkan adanya larva binatang air yang merugikan seperti ular, biawak dan lain-lain, tetapi ada juga yang dari luar masuk dari udara, darat dan lubang pengisian air. Hama ikan banyak sekali jenisnya antara lain larva serangga, serangga air, ikan carnivora, ular, biawak, buaya , notonecta atau bebeasan, larva cybister atau ucrit, berang-berang atau lisang, larva capung, trisipan. Hama menyerang ikan hanya pada saat ikan masih kecil atau bila populasi ikan terlalu padat. Sedangkan bila ikan mulai gesit gerakannya umumnya hama sulit memangsanya. Hama yang menyerang ikan budidaya biasanya berupa ular, belut, ikan liar pemangsa. Sedangkan hama yang menyerang larva dan benih ikan biasanya notonecta atau bebeasan, larva cybister atau ucrit. Ikan-ikan kecil yang masuk ke dalam wadah juga akan mengganggu. Meskipun bukan hama, tetapi ikan kecil-kecil itu menjadi pesaing bagi ikan dalam hal mencari makan dan memperoleh oksigen. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah hama:
- Pengeringan dan pengapuran, sebelum melakukan perhatikan dosisnya terlebih dahulu.
- Pada pintu masuk air di pasangi saringan untuk mencegah binatang lain yang masuk kekolam.
- Rutin melakukan pembersihan di sekitar kolam.
2.5.2.2 PENYAKIT IKAN.
Penyakit ikan adalah teganggunya kesehatan ikan dari berbagai sebab yang mematikan ikan. Secara garis besar penyakit ikan dapat di bedakan menjadi 2 jenis yaitu:
- Penyakit infeksi yaitu penyakit yang dapat menular. Penyakit menular di sebabkan oleh virus, jamur, bakteri dan parasit yang masuk kedalam tubuh ikan maupun menempel di luar (kulit).
- Penyakit non infeksi yaitu penyakit yang tidak menular. Penyakit tidak menular di sebabkan oleh keracunan makanan, kekurangan makanan, kelebihan makanan dan kualitas air yang buruk.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Jadi budidaya ikan pngembangbiakannya mudah untuk dilakukan oleh semua orang dan dapat menjadi mata pencaharian bagi masyarakat.
3.2 SARAN
Kritik dan saran yang membangun dari pembaca selalu kami harapkan demi terciptanya karya yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Gusrina. 2008. Budidaya Ikan. Jakarta. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan